Dan akan berkata: "Aku Rindu Ibu."

Selamat Datang Anakku.. Ucapan penuh kasih yang bernada dari Suara Ibu. Bersama dengan Airmata dan Senyum Bahagia. Begitu hati-hatinya beliau menjaga kita selama 9 bulan, walau terkadang terasa lelah semua dihempas dengan Ringan; Hanya untuk melihat kita terlahir dengan Sehat dan Sempurna. 


"Mengais tumpukan emas" Kata mereka.

Dengan tangan hangat, berharap mendapatkan beberapa siung bawang merah atau buah atau apapun itu yang masih baik kondisinya.
Pasar Induk Kramat Jati - 2009
Tempat para penghuni surga ini bekerja.

Dalam Rahimmu, aku berkembang;
Dalam Tangan Hangatmu, aku berpegang;
Dalam Dekap Pelukmu, aku berteduh;
Dalam Tasbih Do'amu, aku melangkah.

Ibu teteskan airmata.
Dan itu membuat tanganku bergetar; ingin membasuhnya.
Namun tak kunjung aku lakukan.

Ibu kenakan pakaian penuh tambalan.
Namun Ibu tidak perduli.
Terik Matahari dan sampah bukanlah saingan dalam mencari Kebahagiaan untuk kami putra-putrimu.

Ibu;
Bolehkah aku menukar Hatiku dengan Hati Ibu?
Sebentar saja. Agar aku tau, betapa sakit yang tak terasa yang sudah Ibu hadapi.

Saat Kecil;
Kita sering bukan?..
Ingin sekali dipeluk oleh Ibu bahkan berkali-kali bicara; "Ibu, Ade Sayang Ibu.."

Saat Remaja;
Kita mulai keras dan susah diatur.
Jarang atau bahkan membuat Ibu marah dan sedih.

Saat Dewasa;
Kita merasakan kerinduan dimasa kecil.
Saat dimana selalu ada Ibu dikala kita menangis, pelukan hangatnya, Senyum dan Candaannya.
Dan kita akan berkata: "Aku Rindu Ibu."

Ibu;
Adalah sebuah lilin harapan penuh kasih.
Menerangi kekosongan dan kegelapan hati kami.

Ibu;
Teruslah bercahaya.
Karena Hanya hangat cahaya kasihmu yang sanggup mengkuatkan kami.

Terima Kasih Ibu.


(Artikel ini diikutsertakan dalam #FFFStories (Fatimah’s Friendship Forever) dan Blogger Nusantara oleh Mbak Mubarika Darmayanti.)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Notes Dita Blog Design by Ipietoon