Lalu bagaimana jika semua tersapu angin
Lalu bagaimana dengan impian
Lalu bagaimana saat kesadaran dihempas oleh keadaan
Tidak ada
Tangan kembali kosong;
Hanya airmata
Lalu bagaimana jika ada impian lagi?
Impian tidak dapat berjalan seperti anak yang melihat kedua orang tuanya berpisah
Impian membutuhkan semua terjalin
Impian.
Dunia bergetar saat impian musnah
Bumi mengerak terbuka saat impian masuk; membunuh diri sendiri
Tidak ada
Bunuh aku dengan darah
Tembak aku dengan peluru;
Namun jangan sampai peluru itu keluar dari tempurung kepala.
Biarlah dia berada dibagian belakang Otakku;
Biarlah bagian depan otakku tetap berlubang penuh darah.
Dari sanalah kesempatan hadir
Hadir saat aku sudah lelah dengan Impian yang hancur
Jemariku akan masuk pada Lubang depan
Lalu mengambil Peluru dibagian belakang.
Tidak ada
Hening seperti impian yang hilang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar